Kehidupan Merana ditengah Badai

oleh -83 Dilihat
oleh

KEHIDUPAN MERANA DI TENGAH BADAI
Oleh
Marthen Djolelang, S.Pd.Gr

Di tengah badai kehidupan yang merana,
Hatiku terhempas, gelombang derita mendera.
Langit kelam memayungi luka-luka,
Seakan-akan dunia tak punya tawa.

Angin bertiup, menerpa seakan mencoba,
Menghadang langkah, merobek harapan yang tumbuh.
Tapi di dalam dada, nyala keberanian tetap menyala,
Menolak tunduk, meski badai menerjang kian keras.

Ombak kesulitan bergulir di bibir pantai hati,
Namun, di dalam relung kegigihan, kuhadirkan doa-doa.
Ketika hujan peluh membasahi wajah penuh usaha,
Tetap kubawa semangat, meski kehidupan merana tak pernah selesai.

Di tengah malam yang sunyi, bintang-bintang menyaksikan,
Perjuangan kecilku melawan badai kehidupan yang mengejutkan.
Terhanyut dalam reruntuhan kesedihan,
Kuukir senyum dalam gelap, mencari kilauan harapan.

Mungkin badai ini adalah ujian, bukan hukuman,
Menuntunku untuk kuat, tumbuh menjadi insan yang tangguh.
Dalam setiap gemuruh yang menggelegar,
Kuajak diri berserah pada takdir yang mengalir seperti sungai.

Kehidupan merana di tengah badai,
Tak akan membuatku menyerah pada sepi.
Karena setiap penderitaan, setiap cerita,
Menjadi lukisan indah kehidupan yang tak tergantikan.

Media, 12 Maret 2024

Tentang Penulis: Redaksi

Gambar Gravatar
Media ini adalah Citizen Journalism yang hadir dengan Gaya Milenial | Kontak Redaksi, E-mail : lensanusakenari@gmail.com | Alamat : Fanating, Alor, NTT