oleh
Marthen Djolelang, S.Pd. Gr
Sejuk hati terasa, Seperti embun pagi,
Peluk hangat sang mentari.
Di lika-liku kehidupan, sabar menjelma,
Menyanyikan lagu kesabaran, dalam irama hati.
Di hening malam yang gelap, bintang bersinar,
Sabar menyinari perjalanan panjang, tanpa tergesa.
Seperti pohon yang tumbuh perlahan,
Sabar membentangkan daun, merangkul cinta dan doa.
Sabar itu tak mengenal waktu, bersama detik yang berjalan,
Menjadi teman setia, di setiap kisah yang terukir.
Ketika badai menggoyahkan, sabar memayungi,
Menjadikan hati ladang yang subur.
Pada setiap langkah, sabar itu berkata,
“Ketika cobaan datang, tataplah dengan senyuman.”
Bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan yang tersembunyi,
Sabar, sebuah pelita dalam kegelapan yang menghadirkan cahaya.
Melalui derasnya air sungai kehidupan,
Sabar adalah perahu yang membawa kita dengan selamat.
Biarlah waktu menjadi saksi, betapa indahnya perjuangan,
Sabar itu menyenangkan, merangkul kebahagiaan yang abadi.
Media, 12 Maret 2024