SENGGO. LENSANUSAKENARI.NET– Sebagian besar masyarakat Papua mengenal Gaharu sejak adanya para pedagang dari Sulawesi dan sekitarnya yang masuk ke kampung-kampung.
Pohon Gaharu atau lebih dikenal dengan Gaharu adalah sejenis Pohon langka yang berasal dari zaman dulu. Digunakan sebagai bahan dasar pembuatan parfum seperti minyak Atsiri yang harganya mencapai US$ 50.000 sampai US$ 80.000 per liter.
Gaharu adalah pohon dari genus atau marga Aquilaria yang umumnya tumbuh di daerah Asia Tenggara dan Asia Selatan. Awalnya, pohon Aquilaria merupakan pohon yang sehat. Inti dari pohon itu tidak memiliki bau, berwarna pucat sehingga tidak ada yang spesial dari pohon itu. Namun, pohon tersebut bisa terluka karena kulitnya yang terkelupas atau ada dahan yang patah sehingga menyebabkan munculnya infeksi jamur Phialophora parasitica di pohon tersebut.
Pohon Gaharu menghasilkan suatu senyawa yang disebut fitoaleksin sebagai sistim pertahanan. Senyawa inilah yang menghasilkan resin aromatik yang diinduksi stres yang disebut aloes, yang berwarna gelap dan lembab. Selama beberapa tahun, aloes perlahan-lahan tertanam di inti kayu untuk membuat gaharu. Apabila infeksi menang atas sistem pertahanan pohon, maka gaharu tidak akan terbentuk.
Pohon Purba ini rata-rata memiliki ketinggian 10 sampai 15 meter dengan berdiameter sedang. Merupakan tanaman rimbah yang tumbuh di hutan rawa, dataran rendah Papua.
Di Papua Selatan, terdapat banyak kayu Gaharu mati yang terkubur dan terendap di tanah. Rata-rata kedalaman 1 sampai 2 meter. Masyarakat pencari Gaharu sering menggunakan besi lacak untuk mencari. Dengan bermodalkan besi lacak ini mereka menemukan gaharu yang telah lama terkubur di dalam tanah.
Ada bagian-bagian penting yang menjadi target pembeli. Pensil dalam, istilah ini dialamatkan kepada inti kayu dalam yang berwarna kecokletan. Dimana ini diperkirakan satu ons seharga 5 jutaan. Kemudian TGC, yaitu isi luar, dari pokok batang yang berdiameter 30 sampai 70 cm. Di Senggo, distrik Citak mitak mereka menggunakan istilah Diagram. Satu diagram bisa mencapai satu juta rupiah, tergantung ukuran dari pokok TGC tersebut, dan juga masih ada pembagian klas-klas lain sesuai dengan bentuk, jenis dan kualitasnya.
Harga Gaharu internasional bisa mencapai milyaran. Pada tahun 2010 silam harganya mencapai US$ 100.000/kilo gram atau setara dengan 1,4 milyar. Pada tahun 2023 telah mendekati 3 milyar/kilogram, tergantung jenis dan kualitasnya.
Daun Gaharu juga memiliki manfaat sebagai anti penuaan. Daunnya bisa dijadikan teh untuk diminum. Sekarang telah banyak dijual di outlet-outlet teh dari daun gaharu. Keindahan daunnya juga dapat menambah suasana rumah yang asri dan nyaman.
Masyarakat Senggo banyak yang telah membudidayakan Gaharu di tanah pekarangan rumah. Diperkirakan 40 tahun kedepan akan menjadi sumber penghasilan utama mereka.
Selain mahal, daun gaharu yang halus dapat menambah keindahan dan kenyamanan. Kita akan menikmatinya dikala panas terik dan membutuhkan tempat perteduhan dibawah pohon bersama keluarga. dm*