Pelantikan Pengurus PK Komcab Alor, Pj. Bupati: Pemuda Katolik Menjadi Rombongan Eksekutor

oleh -121 Dilihat

Kalabahi – Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Kabupaten Alor mengadakan pelantikan kepengurusan yang baru periode 2023-2026 di Gereja Paroki Yesus Gembala Yang Baik (PYGB) Kalabahi, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, pada Minggu 19 November 2023. 

Penjabat Bupati Alor, Dr. Drs. Zeth Soni Libing mengatakan bahwa dirinya memiliki ikatan emosional dengan Umat Katolik. Hal ini dikarenakan dirinya menghabiskan masa sekolah menengah di SMP Katolik Reinha Rosari Kewapante, Maumere.

Menamatkan SMA di Maumere, pernah bertugas di Ende, dan pernah menjadi Penjabat Bupati Manggarai.

“Semua ini dalam lingkungan Gereja Katolik. Saya berharap Umat Katolik di Daerah (Alor) ini bertumbuh dan berkembang dengan baik, memberikan manfaat bagi tanah yang diberkati ini. Pemuda Katolik dalam sejarah telah memberikan kontribusi yang luar biasa dalam perjuangan kemerdekaan bangsa. Selain memberikan nilai bagi Gereja juga bagi masyarakat Alor,” ujarnya di hadapan Pengurus Pemuda Katolik Komcab Alor, Umat Katolik dan para undangan yang hadir.

Soni mengharapkan, Pemuda Katolik bisa menjadi mitra Pemerintah Kabupaten Alor dan mengurai masalah di Alor.

Dirinya juga menuturkan bahwa, saat ini di Alor stunting masih 10 persen, persoalan kemiskinan 20,5 persen, persoalan kemiskinan ekstrem serta supply chain (rantai pasok) kebutuhan.

“Bawang, sayu, bahkan telur ayam masih kita datangkan dari luar. Itu pertanda bahwa kita masih bergantung pada daerah luar. Alor ini pulau tersendiri jika kita tidak punya ketahanan pangan yang baik, atau ada salah satu yang bermasalah dari supply chain tersebut maka akan memiliki dampak yang sangat besar bagi masyarakat Alor. Kita mesti memikirkan bagaimana membangun pertanian, peternakan, dan perikanan yang kuat serta mandiri di pulau ini,” tegas Soni.

Lebih lanjut Soni menuturkan bahwa, di masa pemerintahannya, dia sangat terbuka bagi Pemuda Katolik yang ingin berdiskusi bersama, bekerja, dan mengambil keputusan di lapangan. Pemuda Katolik ikut menjadi rombongan eksekutor.

Terkait Pemilu 2024 yang akan datang, Soni meminta agar organisasi Pemuda Katolik ikut menciptakan suasana yang kondusif, sehingga proses politik dapat berjalan damai. Ia juga mengingatkan bahwa perbedaan politik tidak akan membuat persaudaraan di masyarakat terpisah.

Pada akhir sambutannya, Soni mengapresiasi Pemuda Katolik karena mampu menghadirkan politisi di Alor untuk ikut dalam pelantikan dan berdiskusi untuk kemajuan Kabupaten Alor.

“Ini suatu pertanda baik, kelompok sosial kemasyarakatan lain harus mencontoh ini. Pemuda Katolik menghadirkan para politisi, duduk bersama kita harus menanamkan nilai-nilai keberagaman. Kita harus membagun persaudaraan Pemuda Katolik mulai ini hari ini dan selanjutnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Terince Mabilehi, S.H., selaku Ketua Dewan Pastoral Paroki (DPP) Paroki Yesus Gembala Yang Baik (PYGB) Kalabahi menyampaikan permohonan maaf karena Pastor Paroki RD. Simon Tamelab, Pr sedang berada di Kupang, sehingga tidak bisa bergabung dalam upacara pelantikan.

“Pemuda Katolik merupakan organisasi kemasyarakatan bersifat nasional kepengurusannya ada di tingkat nasional, provinsi, cabang, dan anak cabang. Pemuda adalah tulang punggung bangsa ini untuk memimpin di masa depan. Pada usia produktif ini, pemuda harus berkiprah di gereja dan di tengah masyarakat,” jelasnya.

Menurut Terince, Pemuda Katolik harus menjalankan apa yang menjadi tujuan dari organisasi serta menjadi penggerak. Tugas dan tanggung jawab harus diimplementasikan dengan baik, benar dan ke arah yang positif.

Terince mewakili DPP meminta agar tujuan dan asas organisasi dapat dilaksanakan dengan baik, sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

Damianus Laumay, S.ST., selaku Ketua Pemuda Katolik Komcab Alor yang baru dilantik mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan seluruh umat Katolik yang telah mendukung terlaksananya kegiatan pelantikan. 

Damianus juga menyampaikan bahwa perjuangan Pemuda Katolik telah ada sejak jaman kemerdekaan. 

“Kita kembali bergerak dari seluruh penjuru negeri, Malua Galiau untuk Indonesia. Kita hadapi berbagai situasi akhir-akhir ini secara kewilayahan daerah, dan nasional yang menciptakan rasa pesimis, kekhawatiran bahkan ketakutan atas Pemilu dan Pilkada dengan berbagai isu negatif. Namun kita mampu menghadapinya dalam bentuk interaksi yang harmonis dan bermartabat, dalam bingkai kesatuan Pemuda Katolik,” ungkapnya.

Damianus menyampaikan bahwa organisasi ini memiliki tugas mencetak kader bangsa yang berkualitas. Tentunya ini menjadi tantangan pengurus untuk mampu mengkaderisasi dan regenerasi secara berkelanjutan.

Lewat pelantikan ini Damianus menegaskan, Pemuda Katolik berkomitmen menjalankan amanat, visi dan misi organisasi serta terlibat dalam membangun kesejahteraan masyarakat Alor.

Menurut Damianus, pelantikan tidak hanya dimaknai sebagai seremonial, tetapi sebagai jawaban atas tantangan perkembangan organisasi di tengah perubahan zaman. Pemuda Katolik dibentuk bukan hanya sesaat, tetapi demi kepentingan Gereja, Bangsa, dan Negara. 

“Mari kita tinggalkan konflik yang tidak produktif. Kita berbicara kepentingan umum, demi kepentingan masyarakat. Pemuda Katolik membutuhkan pemuda militan, yang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Pelantikan hari ini sebagai tempat menjaring calon pemimpin yang bisa memberikan kontribusi positif. Mendorong kader Katolik untuk berkembang di berbagai bidang dan memiliki daya saing yang baik. Mari kita berkomitmen kerjasama untuk mewujudkan cita-cita pemuda katolik,” pungkasnya. 

Adapun pelantikan dilaksanakan saat misa kedua yang dipimpin oleh RD. Irenius Andreas Leuobi, Pr. Pada kegiatan syukuran hadir pula perwakilan DPRD Kabupaten Alor, Mulyawan Djawa, S.Sos, Rektor Untrib Kalabahi, Alvons Gorang, M.M, Perwakilan Dandim 1622/Alor Lettu Inf. Selfius Tang, Perwakilan Kapolres Alor AKP Ferdinan Yalla, Camat Lembur, Isyaq Samau, Perwakilan Pengadilan Negeri Kalabahi, Politisi Lintas Partai, Pengurus Pemuda Katolik, dan Umat Katolik di Kabupaten Alor.

Editor: Markus Kari