Kalabahi – Pelaksanaan gladi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) jenjang Sekolah Dasar (SD) dimulai hari ini (9-12) Oktober 2023.
Di Kabupaten Alor, tampak peserta dan guru-guru sedang sibuk melaksanakan gladi dengan berbagai pergumulan.
Pergumulan akan jaringan bahkan fasilitas masih menjadi masalah dalam pelaksanaan program ANBK ini yang mulai dilaksanakan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir yakni dari tahun 2021, 2022 dan 2023.
Pergumulan semacam ini juga dirasakan oleh siswa-siswi dan guru-guru Sekolah Dasar di Kecamatan Abad Selatan, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.
Terbukti, sejumlah sekolah jenjang SD di Kecamatan Abad Selatan melaksanakan gladi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), bertempat di Laboratorium Komputer (Labkom) SMA Negeri Buraga.
Adapun sekolah-sekolah yang menumpang di SMA Negeri Buraga yakni SD GMIT Kalabala, SD Negeri Kalabala, SD Negeri Iyameli, SD Negeri Kafola, SD Negeri Bur Al, SD Inpres Orgen, SD GMIT Buraga, SD GMIT Gendok, SD GMIT Biakbuku.
Dari sekolah-sekolah tersebut, hari ini baru dimulai sesi pertama gelombang 1 untuk SD GMIT Kalabala, SD Negeri Kalabala, SD Negeri Iyameli, SD Inpres Orgen dan SD Negeri Kafola, sedangkan sekolah lainnya akan dilaksanakan pada tanggal 10 – 12 Oktober 2023.
Berdasarkan pantauan Lensa Nusa Kenari, Kepala SMA Negeri Buraga Seprianus Kallau, S.Pd menyambut kehadiran siswa-siswi dan guru-guru dengan baik dan mendukung penuh dengan fasilitas dan tenaga proktor demi terlaksananya kegiatan ANBK tahun ini.
Untuk diketahui, jarak antar sekolah-sekolah ini sangat berjauhan dengan kondisi geografis yang cukup menantang. Ada juga yang berjalan kaki berkilo-kilo dan menginap di rumah warga, bahkan ada pula yang harus menempuh dengan kendaraan pagi-pagi buta dengan resiko yang cukup berat demi mengikuti pelaksanaan gladi ANBK tersebut.
“Kami jalan kaki (JK) turun di Ibu Desa (Wakapsir Timur) baru ada oto (Trek) jadi kami ikut kakak,” ungkap salah satu siswa bernama Sefnat dari SD Negeri Kalabala tersipuh malu kepada wartawan.
Sementara itu, Welem Maniyeni, S.Pd., salah satu operator sekolah yang sudah tiga tahun mendampingi pelaksanaan kegiatan ANBK di Kecamatan Abad Selatan ini berharap, kedepannya perlu adanya perhatian khusus dari Pemerintah Pusat bahkan Pemerintah Daerah.
“Pelaksanaan Pendidikan ini terlalu sentralis (terpusat) sehingga semua ikut dengan Jakartais, cobalah desentralis (sesuai keadaan daerah). Memang ada bantuan TIK dan laboratorium untuk mendukung ini, tapi karena kondisi jaringan bahkan pembagian bantuan TIK ini tidak merata sehingga mempersulit pelaksanaan kegiatan ini secara mandiri, akhirnya kami menumpang dengan berbagai resiko,” ungkap Welem.
“Di lain sisi tidak ada anggaran khusus untuk pelaksanaan ini, sehingga para pemimpin sekolah harus kebijakan pinjam sana-sini demi tercapainya pelaksanaan ini. Kedepan kalau ada ya, semoga ada biaya khusus bagi sekolah-sekolah yang pelaksanaannya menumpang”, pinta Welem penuh harap.
Untuk diketahui bersama, Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) ini merupakan program bentuk evaluasi terhadap siswa.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam literasi membaca, dengan program ini akan menjadi bahan evaluasi dalam proses pembelajaran berkelanjutan.
Sementara untuk pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) jenjang Sekolah Dasar (SD) akan berlangsung serentak pada tanggal (23-26) Oktober 2023.
Editor: Markus Kari